pagi hari yang indah, yang kusapa dengan seraut senyum indah di wajah
penuh syukur kupandangi langit biru meski tanpa mentari
hati berbunga tiada tahu pasti sebabnya
hanya syukur terucap atas bahagia ini
kini, saat seharusnya mentari ada tinggi di atas kepala
ternyata tak tampak pula hangatnya menyengat tubuh ini
kini, seharusnya jasadku panas terterik matahari
namun ia menggigil menemani hati ini
seseorang telah pergi
meninggalkanku disini sendiri
air mata tak mampu kubendung lagi
ia telah pergi.
bahkan tubuhnya pun tak dapat kupandang lagi
wajah ayunya tak mampu senyum untukku lagi
hanya doa yang mampu iringi
hanya kenangan yang tersisa di hati
kasih sayangnya yang tak pernah tergambar untukku
kini samar kukenang
pagi tadi, sesaat senyumku merekah
beliau tinggalkan dunia tempatku tinggal kini
sesalku menghantui
mengapa tak kutemui ia hari lalu
semoga beliau bahagia disisi-Nya
maafkan ayu mak....
by : alif-ya'
You always created a beautiful poem with beautiful words. For whom this poem?
BalasHapusthx b4..
BalasHapusseseorang yang pernah mengasuhku sedari kecil dan telah menganggapku layaknya anak gadis tersayangnya,sahabat putri kandungnya.
Beliau tak ubahnya ibuku,namun aku tak pernah berbakti padanya.
:)
When i read it,makes me want to cry.
BalasHapus